Pada hari-hari biasa, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Al Quran dikhatamkan tak boleh lebih cepat dari 3 hari dan tak kurang dari satu bulan, sebagaimana bunyi hadits:
“Bacalah (khatamkanlah) Al Quran setiap sebulan sekali.” Aku menyatakan, “Aku mampu melakukan lebih banyak dari itu.” Beliau pun terus menguranginya sehingga menjadi tiga hari.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, 7/93, no. 1842)
Tapi untuk Ramadhan, ada perlakuan khusus. Tiap malam Rasulullah bergantian dengan malaikat Jibril melakukan tadarus dan mengkhatamkan Al Quran. Ulama sekaliber Imam Syafi’i yang sangat berkhidmat pada ilmu, selama Ramadhan memfokuskan perhatiannya pada ibadah-ibadah khusus, antara lain tadarus. Diriwayatkan, beliau bisa menamatkan tadarus Al Quran sebanyak 60 kali selama Ramadhan. Kita tak perlu menelisik lebih jauh, bagaimana caranya itu sampai bisa 60 kali khatam, memang nggak ada urusan lain? Hal yang perlu diperhatikan dan kita contoh adalah Rasulullah dan generasi salaf memberikan perhatian khusus pada bulan Ramadhan untuk ibadah tertentu yang dianjurkan, antara lain tadarus Al Quran.
Bagi teman yang tadarus Al Quran masih dengan tempo lambat atau sedikit terbata-bata (karena belum terbiasa atau mungkin tak setiap hari tadarus Quran), jangan bersedih. Waktu Ramadhan ini bisa digunakan untuk memperbanyak kuantitas membaca, selain juga meningkatkan kualitasnya sebisa mungkin. Syukur-syukur bisa mencapai target satu kali khatam sebagaimana hadist di atas. Namun jika tidak bisa mencapai satu kali khatam, fokuskan target pada alokasi waktu yang digunakan untuk tadarus. Kalau biasanya cuma setengah jam per hari, selama Ramadhan ditingkatkan misalnya 2 jam sehari, yang bisa dibagi-bagi lagi dalam beberapa waktu
sesuai selera dan kondisi. Misalnya: setelah sholat subuh, setelah sholat tarawih, menunggu maghrib, atau sesudah sholat dhuhur.
Bagi yang sudah biasa tilawah sehari-hari, untuk mencapai target tadarus di bulan Ramadhan yang lebih tinggi dari biasa juga butuh penataan. Berikut beberapa kiat yang semoga bermanfaat agar target tadarus kita dapat tercapai selama Ramadhan.
- Menjelang Ramadhan, tentukan target akan berapa kali khatam; 1, 2, 3, 4 kali putaran atau lebih. Sesuaikan target dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Yang jelas, upayakan lebih dari 1 kali khatam lah, karena1 kali khatam per bulan sesungguhnya merupakan kewajiban kita dalam berinteraksi dengan Al Quran di hari-hari biasa selain bulan Ramadhan.
- Ada baiknya kita membaca mulai dari juz 1 pada hari ke-1 Ramadhan, tidak meneruskan batas tilawah harian yang biasanya. Ini agar mudah menghitung pencapaian tadarus kita. Nanti usai Ramadhan, bisa kembali lagi ke batas tilawah yang semula.
- Bagi target bulanan dalam target tilawah harian. Untuk target dua kali khatam (60 juz) misalnya, berarti satu hari harus tadarus 2 juz. Maka hari pertama harus membaca sampai juz 2, hari ke-2 tadarus sampai juz 4, dan seterusnya.
- Bagi muslimah, jangan lupa perkirakan hari-hari yang hilang karena haid. Jika biasa 7 hari haid, berarti waktu berpacu untuk tadarus tinggal 20-21 hari. Ini dibagi untuk 60 juz (misalnya 2 kali khatam), berarti 1 hari harus tadarus sekurang-kurangnya 3 juz.
- Kenali diri dengan baik. Target harian tersebut dapat dibagi-bagi lagi dalam beberapa waktu yang memungkinkan, dapat juga diselesaikan dalam 1 waktu. Ada yang tadarus setiap selesai sholat wajib (berarti dibagi 5 kali), ada yang hanya usai sholat subuh dan sholat tarawih (dibagi 2 kali). Ada juga orang yang mampu membaca 3 kali juz dalam sekali duduk. Tiap orang punya keluangan waktu dan kebiasaan yang berbeda-beda.
- Manfaatkan setiap waktu dengan efisien. Kurangi banyak mengobrol atau hal-hal laghwi lainnya, dan alihkan ke untuk tadarus. Jika kita sudah terbiasa membaca dengan tartil, waktu untuk tadarus 1 juz sebenarnya cuma 30-45 menit. Artinya, tadarus dengan target 3 juz per hari (3 kali khatam) hanya butuh waktu 1,5 hingga 2 jam dari 24 jam waktu yang kita miliki setiap hari.
- Tadarus merupakan ibadah yang banyak mengunakan mata dan suara. Tapi yang utama adalah mata. Jadi, tak perlu bersuara terlalu keras untuk menghemat tenaga. Jika sedang batuk misalnya, cukup membaca dalam hati juga tak mengapa. Masalah suara saat tadarus yang kadang-kadang makin lama makin berasa sember, sebenarnya saat itu pita suara kita sedang dalam masa adaptasi. Jika kita mengalami hal tersebut, antepin saja, bablas terus, lama-lama suara akan muncul lagi dengan baik. Begitu kata salah seorang ustad Al Hafidz. Tubuh akan menyesuaikan dengan perlakuan yang diterima, meskipun awalnya tak terbiasa dan terasa berat. Sama seperti bangun untuk sahur, awalnya berat, lama-lama terbiasa.
- Jika mata pun sudah lelah dan tak mau diajak kompromi untuk tadarus, masih ada ibadah lain untuk berinteraksi dengan Al Quran, yaitu menyimak (tasmi’) Al Quran. Hal ini dapat kita lakukan dari CD player, komputer/laptop, tape recorder atau HP. Ini dilakukan sambil tetap tadabbur, bukan untuk pengantar tidur.
- Manfaatkan teknologi dengan bijak. Install telepon seluler kita dengan aplikasi Al Quran digital, juga MP3 Al Quran. Sekarang HP yang low end pun rata-rata sudah dapat dipasang aplikasi semacam ini, dengan mengunduh dari internet. Al Quran digital akan bermanfaat jika kita lupa membawa mushaf saku, jadi kita bisa tadarus dari HP. Juga saat kita di angkutan umum (bis, kereta) mungkin sebagian orang merasa tak nyaman untuk mengeluarkan mushaf kecil, maka Al Quran digital ini bisa digunakan untuk tadarus. Sedang MP3 Al Quran dapat digunakan saat mata sudah benar-benar lelah, sebagaimana poin 8 di atas.
- Usahakan selalu membawa mushaf Al Quran saku kemana pun pergi, sehingga bisa tadarus di mana saja dan kapan saja. Bagi yang tidak biasa dengan Al Quran saku, bisa dengan Al Quran yang lebih besar.
- Catat batas terakhitr kali tadarus di tempat yang mudah diakses, selain di mushaf Al Quran kecil yang kita bawa. Ini untuk mengatisipasi saat mushaf Al Quran lupa tidak dibawa, kita tetap bisa melanjutkan tadarus di mana saja sesuai batas tadarus kita. Biasanya yang paling mudah adalah mencatat di organizer HP. Denganbegitu, kita tak akan tergantung pada 1 mushaf, tapi bisa tadarus dengan mushaf yang lain atau dengan Al Quran digital di HP. Asal mushaf/aplikasi yang digunakan sama-sama standar (Al Quran pojok, Utsmani).
- Kadang-kadang kita perlu menabung banyak tadarus di awal-awal Rmadhan, mumpung masih semangat. Jika target harian 3 juz misalnya, bisa saja digeber hingga 6-7 juz per hari. Ini untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga di belakang hari. Mulai banyak jadwal kegiatan baksos Ramadhan, atau undangan ifthor (buka puasa) dari sana-sini, cukup menyita waktu untuk tadarus kita.
- Komitmen untuk menghukum diri jika target tadarus harian tidak tercapai. Sisa target yang tidak tercapai harus segera dipenuhi pada hari berikutnya, jangan dibiarkan menumpuk terlalu lama. Misalnya hari ke-1 seharusnya tadarus hingga juz 2 tapi baru mencapai 1 juz, maka hari ke-2 harus tadarus 3 juz yaitu juz 2, 3 dan 4.
- Cari tempat tadarus yang paling mampu membuat kita bertahan lama untuk duduk tenang. Jangan tempat yang terlalu nyaman karena akan ada godaan mengantuk sehingga tak sadar dapat tertidur setelah tadarus beberapa lama.
- Lawan kantuk sebisa mungkin. Ganti-ganti posisi dan tempat tadarus jika kantuk mulai menggoda. Pindah ke ruangan lain akan menimbulkan suasana baru sehingga kantuk hilang. Atau regangkan otot sebentar. Atau ganti posisi, capek membaca Al Quran sambil duduk, bisa tadarus sambil berdiri. Tapi jangan tadarus sambil berbaring (kecuali terpaksa, misalnya harus bedrest), yakin deh hal itu tak akan bertahan lama untuk menjemput mimpi. Atau wudhu lagi, atau mandi sekalian. Rasa mengantuk bisa juga diatasi dengan minuman panas atau asam, sesuai kebiasaan masing-masing.
- Bisa juga tadarus bergiliran dalam keluarga antara suami-istri- anak, sebagaimana Rasul dengan malaikat Jibril. Selain membangun suasana ruhiyah di rumah, jika ada yang mulai mengantuk akan ada orang lain yang mengingatkan. Saat tak giliran tadarus, tugasnya adalah menyimak dengan baik, bukan main HP atau ngeloyor ke ruang lain (kecuali darurat).
- Jika menjelang akhir-akhir Ramadhan target tadarus tampaknya belum tercapai, manfaatkan waktu 10 hari terakhir dengan baik. Saat i’tikaf di masjid, biasanya akan memacu kita untuk mampu lebih banyak tadarus Al Quran. Suasana ruhiyah di dalam masjid di mana semua orang juga memperbanyak tadarus, akan mempengaruhi kita untuk mencoba bertahan. Tadarus, tertidur sebentar, tadarus lagi, dan seterusnya, hanya terpotong waktu sholat. Jika dilaksanakan dengan baik, saat i’tikaf ini dalam sehari bisa tadarus 10-15 juz.
- Inti dari semua kiat di atas adalah quwwatul azzm, kuatnya kemauan kita untuk dapat beribadah dengan baik seperti yang kita targetklan.
- Terakhir, banyak berdoa pada Allah senantiasa minta dikuatkan dan agar kita dapat mencapai target yang sudah dicanangkan.
0 komentar:
Posting Komentar