Rukun Islam adalah bangunan pokok ajaran Islam dalam bidang amaliyah. Ia merupakan buah dari keyakinan terhadap rukun iman. Disaat Jibril bertanya tentang Islam, Rasulullah saw menjawabnya dengan menyebutkan bangunan pokoknya. Rasulullah saw bersabda :
الإسلام : أن تشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدا رسول الله , وتقيم الصلاة , وتؤتي الزكاة
وتصوم رمضان وتحج البيت من استطعت إليه سبيلا
“Islam adalah : Engkau mengucapkan dan bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah; engkau melaksanakan sholat; engkau menunaikan zakat; engkau melaksanakan puasa; dan melaksanakan ibadah haji jika engkau memiliki kesanggupan”.
Rukun Islam menempati posisi utama dalam bangunan Islam. Tanpanya identitas Islam akan kabur, sehingga orang akan sulit mengidentifikasi apakah seseorang itu muslim atau bukan. Tetapi rukun Islam bukan segalanya dalam Islam, karena masih banyak ajaran Islam yang lain yang juga wajib, sangat dianjurkan, dan dianjurkan untuk dilaksanakan.
Diantara esensi Rukun Islam dalam kehidupan muslim adalah :
Disaat Allah memerintahkan kita untuk mengikrarkan diri di hadapan ummat manusia bahwa kita adalah muslim ( فإن تولوا فقولوا اشهدوا أنا مسلمون / Jika mereka berpaling dari ajakanmu, maka ucapkan : saksikanlah bahwa kami adalah muslim ); maka pekerjaan paling utama yang membedakan kita dengan orang yang mengingkari ajaran Islam adalah melaksanakan rukun Islam.
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa rukun Islam adalah identitas :
عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "بين الرجل وبين الكفر ترك
الصلاة " (رواه أحمد ومسلم وأبو داود والترمذي وابن ماجة )
Dari Jabir, Rasulullah saw bersabda : Perbedaan antara seorang muslim dengan kekufuran adalah meninggalkan sholat”
عن ابن عمر رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " أمرت أن أقاتل
الناس حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله , وأن محمدا رسول الله , ويقيموا الصـلاة ,
ويؤتوا الزكاة , فإذا فعلوا ذلك عصموا مني دماءهم وأموالهم إلا بحق الإســلام
وحسابهم على الله (رواه البخاري ومسلم )
“Dari Ibnu Umar ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda : “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan kalimat syahadat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka terjaga dariku, kecuali penumpahan darah yang dibenarkan menurut ajaran Islam, dan perhitungan tersebut kembali kepada Allah”
Rasulullah saw bersabda :
عن عبد الله بن مسعود قال : هذا القرآن مأدبة الله فخذوا منه ما استطعتم …
(رواه الدارمي)
“Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah hidangan Allah, ambillah darinya sebanyak mungkin…”
Seluruh ibadah yang disyariatkan semuanya bermuara kepada pembersihan hati.
Sholat diperintahkan untuk mengingat Allah; dan mengingat Allah adalah sarana paling efektif untuk membersihkan hati. Selain untuk mengingat Allah, sholat berfungsi secara sosial untuk mencegah degradasi moral dan kejahatan. Jika masyarakat bersih dari perilaku moral menyimpang dan tindakan kriminal, hati akan semakin kondusif untuk terjaga kebersihannya. Allah swt berfirman :
وأقم الصلاة لذكري
“Dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku” (Thaha : 14)
وأقم الصلاة , إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر
“Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar” ( Al Ankabut : 45)
Zakat adalah ibadah yang berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain yang ada di harta kita dan juga untuk membersihkan hati orang yang mengeluarkannya dari penyakit kikir, bakhil dan anti sosial.
Allah berfirman :
وسيجنبها الاتقى , الذي يؤتي ماله يتزكى ( الليل : 17-18)
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling taqwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya”.
Puasa adalah diantara sarana yang paling efektif untuk mensucikan jiwa. Dengan kesucian hati kita akan merasakan kedekatan dengan Allah swt. Itulah sebabnya di sela-sela ayat puasa, Allah mengatakan akan mengabulkan permintaan hamba-Nya yang berpuasa, karena mereka sedang dekat dengan-Nya.
Kesucian hati merupakan segalanya dalam Islam, karena Allah hanya akan memandang hati kita, tidak kepada yang lain. Semua harta yang kita kumpulkan dan anak keturunan tidak ada nilainya di sisi Allah swt. Allah berfirman :
يوم لا ينفع مال ولا بنون , إلا من أتى الله بقلب سليم
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”. ((Q.S. Asy Syu’ara : 88-89)
Rasulullah saw bersabda :
إن الله لا ينظر إلى أجسامكم ولا إلى صوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم
“Sesungguhnya Allah tidak memandang bentuk tubuh kalian, dan tidak juga kepada rupa kalian, akan tetapi memandang kepada hati-hati dan amalan-amalan kalian”. (HR. . Muslim)
Dengan kebersihan hati, seorang muslim mampu menyesuaikan diri dengan perintah Tuhannya. Apapun yang diperintahkan Allah kepadanya mampu dia laksanakan. Dia akan merasakan kenikmatan bermunajat dan berjuang di jalan Allah swt. Inilah rahasia kenapa orang-orang yang bertakwa yang hatinya bersih sangat ringan langkahnya menjalankan perintah; dan di saat yang sama orang-orang yang hatinya berpenyakit merasakan perintah Allah sebagai azab yang menyiksa mereka.
Rasulullah mengibaratkan sholat sebagai pilar bangunan Islam dan puasa sebagai benteng atau dindingnya. Jika jumlah kaum muslimin yang tidak mengerjakan sholat dan puasa adalah separohnya, maka kita membayangkan betapa rapuhnya bangunan Islam. Pilarnya sudah tidak tegak berdiri bahkan berpotensi ambruk dan dindingnya hanya tinggal menutupi setengah bangunan yang ada. Bangunan yang kondisinya sudah seperti ini sudah tidak layak huni, karena sewaktu-waktu bisa ambruk, dimasuki maling yang membuat penghuninya tidak betah.
Agar rukun Islam dapat dilaksanakan dalam kehidupan, ada beberapa cara yang perlu kita terapkan :
Diantara ancaman serius yang menimpa setiap manusia adalah sering dan mudah lupa. Mengetahui bahwa manusia memiliki sifat ini, maka Allah memerintahkan kita untuk menghidupkan majlis saling mengingatkan Allah sangat menyenangi orang yang hidup bersama dan hanya mencinta karena-Nya. Dan sebaliknya serigala-serigala sangat senang mengintai mangsa yang menjauh dari rombongannya.
Pekerjaan paling utama dan paling disenangi Allah adalah amalan fardhu. Dan amalan fardhu yang paling utama adalah rukun Islam. Di saat kita berusaha melaksanakan amalan rukun Islam secara baik, mudah-mudahan kita akan menjadi kekasih-kekasih Allah. Amiin
0 komentar:
Posting Komentar